Cari di Sini

Jumat, 06 November 2009

Menjaga Bumi Kita

Bumi merupakan tempat berpijak bagi enam miliar lebih manusia di abad dua puluh satu ini. Planet bumi yang memiliki keterbatasan ruang "dipaksa" menampung miliaran manusia tersebut di atas kerak buminya. Berbagai permasalahan lingkungan pun muncul seiring pertumbuhan manusia yang kian tak terkendali ini mulai dari pencemaran lingkungan hingga berujung pada isu pemanasan global. Tak bisa disangkal bahwa populasi manusia yang sedimikian besarnya secara alami turut meningkatkan konsentrasi karbon dioksida--gas yang disebut-sebut menyebabkan pemanasan global--melalui proses respirasi. Namun, aktifvitas manusialah yang tak terkendali membuat kadar karbon dioksida beserta gas-gas rumah kaca lainnya meningkat tajam sejak seabad silam. Ledakan penduduk yang dimulai sejak abad ke-19 telah meningkatkan kadar karbon dioksida dalam atmosfer sebesar 35 persen dari kadar semula. Bahkan menurut studi terakhir, setiap tahunnya aktivitas manusia menyumbang sedikitnya 27 juta ton karbon dioksida ke atmosfer bumi. Seperti yang sudah diketahui, peningkatan konsentrasi karbon dioksida yang tidak seimbang di atmosfer akan membuat energi panas yang dilepas matahari ke bumi tertahan di atmosfer. Peristiwa tertahannya energi panas inilah yang dikenal dengan nama pemanasan global. Dampak dari pemanasan global akan mempengaruhi pola cuaca, sirkulasi udara, tinggi permukaan laut, hingga kesehatan manusia.
Mengingat kontribusi manusia yang begitu besar terhadap perubahan iklim yang ada, maka seharusnya kita sebagai makhluk yang mendiami planet bumi mulai menyadari akan arti pentingnya menjaga planet yang menjadi habitat kita ini. Menjalani 'gaya hidup hijau' dan mulai menggunakan teknologi yang ramah lingkungan adalah salah satu opsi yang paling relevan untuk dilakukan mulai sekarang. Lantas, bagaimana gaya hidup hijau itu dan teknologi apa saja yang dapat dikatakan ramah lingkungan tersebut? Gaya hidup hijau adalah pola hidup dan aktivitas manusia yang peduli terhadap lingkungan serta tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan sekitar. Berikut ini beberapa dari gaya hidup selaras dengan alam:
  1. Menghemat pemakaian listrik dan bahan bakar minyak. Mematikan komputer jika selesai bekerja, mematikan lampu listrik jika tidak perlu lagi, mematikan alat pendingin ketika sedang di luar ruangan dalam waktu lama dan mematikan televisi jika tidak sedang ditonton.
  2. Menerapkan konsep Reduce (mengurangi), Reuse (memakai kembali) dan Recycle (mendaur-ulang) atau 3R dalam penggunaan kemasan atau barang lain sehari-hari. Seperti mulai memisahkan tempat sampah organik dan anorganik di rumah dan mengganti tas belanja dari bahan plastik ke bahan organik lainnya dan tidak membakar sampah.
  3. Menggunakan sepeda atau kendaraan yang bebas polusi lain (sepeda listrik). Misalnya: menggunakannya untuk berbelanja di komplek perumahan atau bahkan pergi ke kantor, kan bisa sekalian berolah-raga.
  4. Membeli produk lokal untuk mengurangi transportasi barang impor sekaligus menyumbang pada ekonomi bangsa sendiri. Kalaupun membeli produk impor harus yang berlogo "recycle".
  5. Memaksimalkan penggunaan transportasi umum yang berbahan bakar gas atau biodisel.
  6. Merancang rumah tinggal atau kantor dengan sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Rumah atau kantor dirancang sedemikian rupa sehingga mengurangi pemakaian alat pendingin dan lampu di siang hari.
  7. Menebang pohon diikuti dengan menanam pohon kembali. Budayakan gemar menanam pohon yang bisa dimulai di halaman rumah atau lingkungan tempat tinggal.
Sementara yang dimaksud dengan teknologi ramah lingkungan (eco-friendly-technology) adalah segala jenis aplikasi teknologi yang dapat memberikan kepuasan penggunanya dengan sumber daya lingkungan yang lebih rendah. Sebelum kesadaran ekologi muncul, orang hanya berpikir ekonomi. Teknologi yang diterapkan adalah yang termurah dari sudut ekonomi, menggunakan sumberdaya alam maupun sumber daya manusia yang murah walaupun dari sudut ekologi bisa saja dinilai mahal. Hal ini karena sistem ekonomi masih jarang menilai lingkungan dengan harga yang wajar. Misalnya, berapa nilai oksigen yang kita hirup atau nilai lingkungan udara yang kita cemari dengan gas buang? Sebuah mesin yang lebih banyak menyedot oksigen untuk hasil kerja yang sama, secara ekologis adalah lebih mahal, walaupun secara ekonomis mungkin lebih murah. Hal ini karena oksigen itu menjadi berkurang untuk digunakan oleh mahluk hidup yang lain – termasuk manusia. Secara umum, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang hemat sumberdaya lingkungan (meliputi bahan baku material, energi dan ruang), dan karena itu juga sedikit mengeluarkan limbah (baik padat, cair, gas, kebisingan maupun radiasi) dan memiliki resiko yang rendah untuk menimbulkan bencana. Salah satunya mengembangkan penggunaan kertas daur ulang dan memakai produk teknologi yang ramah lingkungan seperti menggunakan mobil hibirda atau komputer beremisi rendah.
Oleh karena itu, mari kita mulai untuk menjaga kehidupan di planet ini. Keberlangsungan hidup generasi kita yang mendatang amat bergantung dengan apa yang dilakukan oleh generasi sekarang. Jika kita memang peduli terhadap lingkungan kita, ayo bergeraklah mulai sekarang! Save our planet!

sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Climate_change
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksida
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
http://blogodril.blogspot.com/2009/03/tip-hidup-selaras-dengan-alam-1-7-cara.html
http://famhar.multiply.com/journal/item/103

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah anda setuju bahwa pemanasan global memang sedang terjadi?

Powered By Blogger